TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Pertaruhan Kedudukan {12}



Pertaruhan Kedudukan {12}

0 "Apa kau serius dengan keputusanmu ini, Anqier?" tanya Liu Ding Han saat dia duduk berdua dengan putrinya. Yang Si Qi sudah tidur terlebih dahulu, menyisakan dua wanita dua generasi itu duduk bersama untuk sekadar berbicara dari hati ke hati.     
0

Liu Anqier memandang wajah ibunya, yang kini tampak mulai menua. Meski mungkin bagi usia sepantaran ibunya, ibunya adalah sosok termuda, namun tetap saja Liu Anqier bisa melihat dengan jelas bagaimana sekarang garis-garis halus di sekitar bibir dan matanya tampak nyata. Liu Anqier tahu, pukulan terberat ibunya adalah semenjak ibunya kehilangan ayahnya. Terlebih sekarang, dia sebagai putrinya malah seolah selalu menantang kekhawatiran ibunya. Liu Anqier tahu dia salah, dan tak seharusnya dia berlaku seperti ini. Dia harus bisa menguasai dirinya sendiri kemudian meyakinkan ibunya kalau dia bisa baik-baik saja. Bisa menjadi yang diharapkan oleh semua orang, terutama ibunya. Sosok yang sudah melahirkannya dan sudah membesarkannya sampai detik ini.     

"Ibu, kau tak perlu cemas. Aku bisa melindungi diriku. Terlebih aku memiliki separuh intisari dari Putra Mahkota Kerajaan Langit. Intisarinya selalu melindungiku, Ibu. Dan aku tidak akan pernah dalam bahaya karena apa pun itu. Kau jangan pernah cemas ya, doakan aku untuk tetap selamat, untuk tetap berada di lindunganmu. Aku akan selalu diberkati oleh apa pun doa darimu, Ibu. Percayalah," kata Liu Anqier.     

"Ini bukan masalah kamu akan ke mana pun, Anqier. Aku hanya khawatir dengan banyak hal, aku tidak mau kau kenapa-napa, sebab bagaimanapun juga keselamatanmu adalah hal utama bagiku. Ibu sudah kehilangan ayahmu, Ibu tidak mau untuk kehilanganmu juga. Bagaimana bisa Ibu harus kehilanganmu? Ibu benar-benar tidak akan pernah bisa mengalami semua itu," kata Liu Ding Han.     

Liu Anqier tampak menitikan air mata, jika dibilang dia lebih suka diam di rumah dan tinggal dengan ibunya dari pada harus melalui hal yang berbahaya ini, pasti dia akan memilih untuk tinggal bersama dengan ibunya dengan sangat damai. Namun, dia tak bisa memiliki kesempatan untuk memilih, sebab bagaimanapun, dia harus melakukan ini jika tidak maka dunia akan benar-benar hancur. Liu Anqier tidak mau kalau sampai dunia hancur hanya karena keegoisannya, meski dia sendiri juga ragu apa yang harus dia lakukan, apa yang harus dia jalani agar dia bisa terhindar dari masalah.     

Seumur hidup, dia sama sekali tidak mengira kalau dirinya akan berada pada situasi seperti ini. Memiliki sebuah poros seolah dunia berpusat padanya juga. Ini hanyalah perkara hati, itulah yang awalnya dia pikir. Perkara rasa cintanya yang salah alamat karena dia merasa telah mencintai laki-laki yang salah. Laki-laki yang bukan berasal dari bangsa manusia, laki-laki yang begitu dia cintai dengan begitu mendalam. Dia tak pernah bisa mengendalikan hatinya, dia tidak bisa berpikir jika dirinya mungkin adalah seorang Dewi atau apa pun itu, dia benar-benar bingung harus berbuat apa, seolah semua dunianya berputar dalam poros yang semakin besar dan besar lagi, yang menjadikan dunia hanya ada pada genggamannya.     

"Bu, rencananya lusa aku akan kembali ke alam iblis. Aku masih memiliki tanda pengenal milik Panglima Perang yang ada di sama. Jadi aku harus segera kesana. Namun, aku tidak akan menjadi Dayang seperti dulu, Bu. Yang terikat oleh banyak aturan-aturan yang menyebalkan. Aku akan menggunakan kekuatanku untuk mempertahankan diriku dan bisa hidup bebas. Dengan demikian aku tidak akan takut aturan-aturan yang ada, sambil diam-diam mengawasi keadaan istana. Jika kondisinya sudah memungkinkan, maka aku akan menusuk jantung Yang Mulia Raja dengan belati ini. Aku mohon doa dari Ibu agar semuanya berjalan dengan baik, dan aku berharap jika Ibu dan Si Qi selalu bahagia selamanya. Jangan pernah memikirkanku, jangan pernah berpikir jika aku ke alam iblis untuk menantang bahaya atau apa pun itu, tapi anggaplah jika aku kesana untuk melakukan sebuah misi agar Ibu tidak menungguku dengan rasa gelisah. Aku akan datang secepatnya, untuk Ibu setelah aku melakukan tugasku, Ibu. Sebab aku harus mengembalikan apa yang selama ini aku pinjam," kata Liu Anqier dengan senyum getirnya, dia sama sekali tak menyangka jika semuanya akan seperti ini. Dan bagaimanapun juga dia harus mengembalikan separuh intisari kehidupan dari Chen Liao Xuan. Ya, apa yang bisa dia lakukan selain itu? Meski dengan itu dia harus mengorbankan hidupnya. Meski dia harus mati atau apa pun itu, dengan kata lain jika malam ini dan besok malam adalah hari terakhirnya bersama dengan ibunya juga sahabatnya, sebelum sebuah keputusan besar itu dia ambil.     

"Iya, Sayang. Ibu akan mencoba berpikir dengan positif. Ibu akan selalu menunggumu di rumah untukmu agar lekas pulang. Nanti kalau kamu sudah pulang, Ibu akan membuatkanmu banyak makanan ya, kamu harus banyak makan agar tetap sehat di sana. Jika kau memang memutuskan untuk berkelana di sana, apakah yang bisa Ibu bantu? Apakah uang dari alam manusia bisa digunakan di alam iblis? Kau juga harus makan dengan baik dan tidur dengan baik. Hanya karena makan buah dan tidur di hutan tidak akan membuatmu merasa sehat sama sekali,"     

Liu Anqier kembali mengangguk menanggapi ucapan dari ibunya.     

"Bu, aku tahu sebuah bukit tepat di atas istana yang begitu lama sekali aku kenal. dan di bukit itu benar-benar jarang sekali ada yang mengunjungi. Aku akan berada di sana untuk singgah, di sana ada sebuah gua yang sudah diatur oleh Yang Mulia Raja dengan begitu nyaman dan hangat, di dalam gua itu ada beberapa pohon buah-buahan dan di luar bukit itu juga. Ada kolam kecil yang memiliki banyak ikan segar. Jadi, jangan khawatir untuk masalah makanan, aku tidak akan pernah kelaparan dan akan tidur dengan tidur sangat nyenyak sekali. Ibu tidak perlu cemas ya," kata Liu Anqier mencoba untuk menenangkan. Liu Ding Han pun kembali menganggukkan kepalanya kemudian dia meraba wajah anaknya. Dia pasti akan sangat rindu dengan wajah cantik ini, dia pasti akan sangat rindu dengan senyum menawan ini. Tidak pernah Liu Ding Han tampik jika putrinya adalah seorang gadis yang memiliki kesempurnaan tiada tara. Ya, itulah kenapa menjadi wajar jika Liu Anqier adalah Dewi Tertinggi yang bisa mendampingi Putra Mahkota Kerajaan Langit menduduki istana Raja dan Ratu.     

"Ibu percaya, dan sekarang kamu harus tidur dengan nyenyak sebab lusa kamu akan pergi dengan sangat lama. Persiapkan diri dan staminamu dengan baik agar nanti kamu di sana tidak kekurangan energi, karena katanya energi di alam manusia dan di alam iblis benar-benar berbeda. Itu artinya jika manusia akan menjadi sangat lemah jika berada di alam iblis,"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.